SATU
Anak Malam tampak loyo masuk ke lobi apartemen (aku
bilang rumah susun beradab!) dan merangkak ke lift. Limbung sudah dini hari.
Lift bergerak. Tubuhnya berguncang. Dia terlempar ke koridor lantai tujuh.
Anak Malam berhasil membuka pintu kamarnya, bernomor
13 (menurut legenda, ini angka sial. Mari kita buktikan!). tablet-tablet
berwarna dan laknat berceceran. Seperti juga harapannya. Dia tak sanggup lagi
mengumpulkannya. Dia Cuma berusaha membuka jendela kamar apartemennya,
menggapai setitik cahaya, menyongsong sinar matahari.
Padahal fajar masih lama.
Anak malam kini memencet nomor-nomor remote control,
mencoba menemukan dengan persis di mana garis hidupnya. Televisi pun menyala.
Dia mengeluarkan kaset, memasukkannya ke dalam video dan menyetelnya. Beginilah
yang tampak di layar raksasa.