Minggu, 12 Juni 2011

Tips Mempermudah Belajar Sound Engineering

Sedikit cerita yg membuat sy menulis ini.. Bertambahnya temen2 dengan hobi dan minat pada bidang yg sama, sound engineering, beserta obrolan2 di situs tersebut menginspirasi tulisan ini. Sy ngerti, klo buat temen2 yg baru belajar pasti puyeng gimana ato darimana mesti mulai mempelajari sound engineering. Tulisan ini tidak akan membuat sy ato temen2 jadi tiba-tiba pinter sound engineering. Sy hanya sedang berusaha memetakan permasalahan kesulitan belajar temen2 dan sy sendiri serta berusaha mencari solusinya untuk dirangkum menjadi tips belajar.  

Baiklah, kita mule tips-nya:  

1. 
Fokus pada hal mendasar tentang bahasan yang akan dipelajari.    
Misalnya kita pengen tahu soal recording, fokuslah untuk mencari bahasan tentang    recording.   Makna recording itu sendiri apa, bagian2 recording itu apa saja, dll yg terkait dg recording. Bisa jg search di musiktek, tutorial yg udah dibuat mas Indra soal recording.        
 
Inget, FOKUS. Kesampingkan pikiran-pikiran yg nyangkut ke aransemen lagu, kira-kira ntar mo di  mix kaya apa, dsb ... dsb.. sesuatu yg sama sekali gak berhubungan dengan kapasitas kita sebagai recording engineer.  

2. 
Sabar dengan proses    
Emank rada susah buat ngejaga keingintahuan kita sesuai batas. Ibaratnya kita baca novel  misteri yg seru, trus ada bagian-bagian yg jawabannya bisa kita temukan di bab-bab berikutnya, tapi kita gak sabar untuk

Anxiety = kecemasan

Orang yang mengalami anxiety atau kecemasan berlebihan selalu merasa cemas atas kondisi dirinya dan terjadi berulang-ulang dalam waktu tertentu yang dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Seringkali tanpa ada penjelasan yang wajar kenapa kecemasan tersebut terjadi.

Kecemasan yang muncul tersebut bukan karena kondisi atau situasi tertentu yang menyebabkan dia menjadi cemas seperti sakit nyeri, atau terancam tetapi kecemasannya muncul justru karena pikirannya sendiri. Pikiran-pikiran merasa terancam diri tersebut sebetulnya hanyalah bersifat potensial tetapi bukan keadaan yang secara fakta benar-benar terancam. Misalnya orang yang merasa kondisi kesehatannya (yang secara potensial) dapat menjadi sakit tetapi sebenarnya tidak ada sakit secara faktanya (sekalipun telah melakukan pemeriksaan secara lengkap ke dokter).

Ketika kecamasan tersebut muncul akan timbul kepanikan yang luar biasa dalam diri penderita sehingga dia

Penunggu Bis Berdarah (buku yang gk boleh baca halaman terakhir)

Adi sdg dlm perjlnan ke Jakarta dgn bis malam. Seorg kakek tua naik & menawarkan buku2 pada penumpang.

“Bukunya nak? Ada macam2 nih. Buku silat, cinta2an, agama, dll”, ujar si kakek. Adi yang sedang tidak bisa tidur pun tertarik. “Ada buku horor ga kek?”

“Oh suka cerita horor ya? Kebetulan sisa satu, pas lagi ceritanya. Tentang bis yang ditinggali banyak arwah penasaran. Judulnya ‘PENUNGGU BIS BERDARAH’. Serem banget pokoknya.”

“Boleh juga tuh berapa harganya?”
“Rp95.000, nak”
“Wow, mahal banget, kek”.

“Ya namanya juga buku best seller. Semua yang baca buku ini kabarnya syok loh waktu baca endingnya”, si kakek promosi ala salesman.

Adi pun mengalah. Entah kenapa, pada saat ia serahkan uang tersebut ke kakek, tiba2 petir menggelegar. Angin mulai bertiup kencang.

Si kakek turun dari bis, namun tiba2 berhenti & menolehkan wajahnya pelan2 ke Adi.

“Nak”, ujarnya lirih, “Apapun yang terjadi, harap jangan buka halaman terakhir. Ingat, apapun yg terjadi! Kalau tidak nanti kamu akan menyesal & saya tidak mau bertanggung jawab.”

Jantung Adi berdegup kencang. Saking takutnya, ia sampai tidak mampu menganggukkan kepala hingga si