Minggu, 12 Juni 2011

Anxiety = kecemasan

Orang yang mengalami anxiety atau kecemasan berlebihan selalu merasa cemas atas kondisi dirinya dan terjadi berulang-ulang dalam waktu tertentu yang dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Seringkali tanpa ada penjelasan yang wajar kenapa kecemasan tersebut terjadi.

Kecemasan yang muncul tersebut bukan karena kondisi atau situasi tertentu yang menyebabkan dia menjadi cemas seperti sakit nyeri, atau terancam tetapi kecemasannya muncul justru karena pikirannya sendiri. Pikiran-pikiran merasa terancam diri tersebut sebetulnya hanyalah bersifat potensial tetapi bukan keadaan yang secara fakta benar-benar terancam. Misalnya orang yang merasa kondisi kesehatannya (yang secara potensial) dapat menjadi sakit tetapi sebenarnya tidak ada sakit secara faktanya (sekalipun telah melakukan pemeriksaan secara lengkap ke dokter).

Ketika kecamasan tersebut muncul akan timbul kepanikan yang luar biasa dalam diri penderita sehingga dia
tidak mampu mengontrol dirinya dan timbul berbagai gangguan yang menyertainya seperti ketakutan, cemas, gemetar, tidak percaya diri, tidak bergairah dalam beraktifitas (bekerja, belajar, dan aktifitas normal lainnya), takut menemui seseorang, selalu mencuci tangan, sulit tidur hingga tidak dapat tidur, gangguan orientasi tidur (hanya tidur saat siang dan terjaga saat malam) dan lain sebagainya. Dampak gangguan tersebut akan membuat kondisi kesehatan justru menjadi tidak berkualiatas dan bahkan menjadi sakit secara nyata karena lemahnya kondisi mental dan fisik penderita.

Beberapa macam bentuk anxiety atau kecemasan adalah sebagai berikut:

  1. GAD atau Generalized Anxiety Disorder yaitu kondisi kronik dimana penderita mengalami kecemasan dan tekanan berlebihan yang sesungguhnya tidak ada ancaman apa-apa. GAD ini yang pada umumnya terjadi pada penderita kecemasan secara umum yang tidak jelas penyebabnya tetapi biasanya cemas pada kondisi kesehatannya, cemas ditempat kerja, cemas dengan problem keluarga.
  2. OCD atau Obsessive – Compulsive Disorder, dimana penderita selalu mencemaskan suatu keadaan (obsessive) yang tidak dia inginkan seperti ketakutan akan keamanannya dan penderita melakukan perilaku berulang-ulang sebagai pencegahan yang berlebihan (compulsive) seperti mencuci tangan berulang-ulang yang tidak wajar (missal: 20-30x atau lebih setiap cuci tangan), mengunci rumah dengan gembok berlebihan pasang pengaman tambahan dan sebagainya, mengunci diri dalam kamar.
  3. Panic Disorder adalah kecemasan berlebihan sebagai akibat dari kondisi tertentu yang menyertainya, seperti kondisi sakit / nyeri pada tubuh, stress, sesak nafas, pusing kepala, yang disikapi dengan kepanikan diri.
  4. PTSD atau Post-Traumatic Stress Disorder, adalah kecemasan yang selalu muncul sebagai akibat dari pengalaman menakutkan sebelumnya, misalnya setelah mengalami kecelakaan, pernah mengalami kekerasan fisik, dan pengalaman menakutkan lainnya. Kecemasan tersebut selalu muncul bila ada pencetusnya yang menyebabkan penderita terbawa pada drama kejadian menakutkan tersebut.
  5. Social Phobia atau Social Anxiety, dimana penderita merasa cemas dan tidak nyaman pada kehidupan sosialnya seperti dalam pergaulan sehari-hari. Bila social phobia hanya berkaitan dengan satu gejala seperti sangat takut bila berbicara di depan umum, dan sedangkan social anxiety lebih bersifat luas dimana kecemasan selalu muncul bila berhadapan dengan orang lain baik sendiri, beberapa atau banyak orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar